Pemerintah Bentuk Satgas Kejar Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
lintaskisah.net – Pemerintah Indonesia membentuk Satuan Tugas (Satgas) Transisi Energi dan Ekonomi Hijau untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Pembentukan Satgas ini tertuang dalam Keputusan Menko Perekonomian Nomor 141 Tahun 2025. Satgas bertujuan mempercepat implementasi transisi energi bersih dan ekonomi hijau.
Baca Juga: Marc Marquez Hadapi Tantangan Berat MotoGP Amerika 2025
Pembentukan Satgas ini diumumkan pada Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Senin (24/03/2025). Rapat ini juga melibatkan mitra internasional untuk membahas strategi percepatan Just Energy Transition Partnership (JETP). JETP dibentuk pada KTT G20 di Bali pada 2022 sebagai kemitraan antara Indonesia dan International Partners Group (IPG) serta Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia menargetkan pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri pada 2030. Target ini bisa mencapai 43% dengan dukungan internasional. Untuk itu, pemerintah membentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau yang memiliki empat kelompok kerja. Keempat kelompok kerja tersebut adalah energi hijau, industri hijau, kemitraan dan investasi hijau, serta pengembangan sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia.
Sebagai bagian dari implementasi JETP, sebanyak 54 proyek telah menerima pendanaan internasional dengan total komitmen mencapai US$ 1,1 miliar. Sembilan proyek mendapatkan pendanaan dalam bentuk pinjaman atau ekuitas, sementara 45 proyek lainnya menerima hibah sebesar US$ 233 juta. IPG juga telah mengamankan jaminan senilai US$ 1 miliar untuk mempercepat proyek-proyek transisi energi bersih.
Proyek yang termasuk dalam JETP antara lain pengembangan biotermal di Muara Laboh, Sumatera Barat, yang diharapkan beroperasi pada 2027. Selain itu, ada proyek pembangkit listrik tenaga surya di Saguling dan proyek dekarbonisasi Cirebon Power yang sedang dibahas. Rapat juga membahas inisiatif waste-to-energy di Legok Nangka, Jawa Barat, yang diusulkan untuk segera masuk dalam pipeline JETP.
Baca Juga: AHY Ajak Negara Asia Kerja Sama Hadapi Krisis Global
Airlangga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan transisi energi yang efektif dan inklusif. Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan sektor swasta dan mitra internasional untuk mempercepat adopsi teknologi rendah karbon serta mengoptimalkan pendanaan hijau. Dengan dukungan semua pihak, Indonesia yakin dapat mencapai transisi energi yang sukses dan kompetitif.