Lulu Hypermarket Gelar Cuci Gudang Sebelum Tutup
lintaskisah.net – Lulu Hypermarket akan resmi menghentikan operasionalnya pada 10 April 2025.
Suasana di Lulu Hypermarket The Park Sawangan sudah terasa berbeda sejak awal April.
Pengunjung langsung melihat deretan pakaian obral besar-besaran dengan label “clearance promo” saat memasuki toko.
Semakin masuk ke dalam toko, aktivitas semakin sepi. Hanya tiga kasir masih melayani beberapa pelanggan.
Kondisi ini menggambarkan toko yang sedang bersiap menutup operasional secara permanen.
“Baca Juga: Jorge Martin Tanggapi Wejangan Marquez dan Bagnaia“
Area makanan menjadi bagian yang paling memprihatinkan. Rak-rak yang dulu penuh kini tampak kosong.
Lemari pendingin yang biasanya menyimpan minuman dan makanan beku kini tak lagi terisi.
Beberapa potong roti tampak tersisa dan tidak tertata rapi. Situasi ini menunjukkan toko tidak lagi beroperasi seperti biasa.
Meski masih menjual pakaian, tas, elektronik, dan sandal, tata letak barang sudah jauh dari kata rapi.
Barang-barang terlihat berantakan, seolah menjadi sisa dari toko yang pernah ramai pengunjung.
Seorang karyawan yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan penyebab utama kondisi ini.
Ia menyatakan bahwa sejak akhir 2024, pasokan barang ke toko sudah berhenti total.
Distribusi dari pusat sudah tersendat jauh sebelum tahun baru 2025.
“Mulai sepi dari sebelum tahun baru, sudah gak ada barang lagi yang masuk,” ujar karyawan tersebut.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini menunjukkan masalah distribusi yang tidak terselesaikan.
“Baca Juga: CEO XL Axiata: Percepat Inklusi Digital Berbasis Gender“
Akibatnya, toko perlahan kehilangan daya tarik karena stok barang terus berkurang.
Situasi ini berdampak langsung pada pengalaman belanja pelanggan.
Toko yang dulu ramai kini hanya menjadi tempat untuk menghabiskan sisa stok barang.
Penutupan Lulu Hypermarket ini menjadi pukulan bagi bisnis ritel di kawasan tersebut.
Meskipun cuci gudang menarik minat belanja, kenyataan penutupan tetap menyisakan keprihatinan.
Konsumen setia harus kehilangan satu lagi pusat belanja besar yang pernah berjaya.
