lintaskisah.net – Para miliarder Indonesia mulai mengalihkan harta kekayaan mereka ke luar negeri. Nilainya mencapai ratusan juta dolar AS. Dua tempat utama yang menjadi pilihan adalah emas dan properti. Kedua instrumen ini dipilih karena dianggap aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Baca Juga: Titiek Puspa Terkena Pendarahan Otak Kiri, Begini Kondisinya“
Sebagai Tempat Investasi Yang Aman
Namun, selain emas dan properti, para miliarder ini juga beralih ke kripto. Mereka memilih stablecoin dari Tether Holdings SA sebagai tempat investasi yang aman. Salah satu bankir swasta menyatakan bahwa beberapa klien dari Indonesia memindahkan kekayaan bersih mereka, dengan nilai antara USD100 juta hingga USD400 juta, menjadi kripto.
Perpindahan harta ini bukanlah hal yang baru. Menurut informasi yang dihimpun, peralihan aset ini sudah dimulai sejak Oktober tahun lalu. Namun, arus keluar kekayaan semakin cepat saat nilai tukar Rupiah jatuh pada bulan Maret 2025. Hal ini mengindikasikan ketidakpastian ekonomi domestik yang memengaruhi keputusan investasi.
Tak hanya para individu kaya yang memindahkan harta mereka. Dampak dari penurunan kekayaan ini juga terlihat pada nilai tukar Rupiah. Pada Maret 2025, Rupiah jatuh ke level terendah dalam sejarah terhadap dolar AS. Meskipun sempat pulih sedikit pada Kamis lalu, penyebabnya tetap terkait dengan arus keluar dana besar-besaran dari Indonesia.
Selain itu, ketegangan perdagangan yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump turut memperburuk keadaan. Ketidakpastian ini semakin memperburuk prospek ekonomi Indonesia, sehingga banyak investor memilih untuk menarik aset mereka ke luar negeri.
“Baca Juga: Masyarakat Beli Saham Saat Asing Jual, BEI Catat Rp3,9 Triliun“
Ketika ketidakpastian global dan domestik meningkat, banyak orang kaya di Indonesia mencari pelabuhan yang lebih aman. Hal ini mendorong mereka untuk memindahkan kekayaan mereka ke luar negeri, baik melalui emas, properti, atau bahkan aset digital seperti kripto.