Mahendra menambahkan bahwa penjelasan Presiden mengarah pada konteks pasar dan perekonomian, termasuk sentimen produsen, industri, dan konsumen.
Prabowo Tidak Beri Arahan Saat IHSG Anjlok
lintaskisah.net – Pada perdagangan perdana pasar saham pasca-libur lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tajam hingga 9,19 persen. Nilai IHSG turun 598,56 poin, dari level 6.510 menjadi 5.912. Menghadapi kondisi tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan selama 30 menit.
“Baca Juga: Pengusaha RI Lihat Peluang di Balik Tarif Impor AS“
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, memberikan penjelasan mengenai situasi ini. Ia menyatakan bahwa meskipun Presiden Prabowo Subianto tidak memberikan arahan khusus mengenai pelemahan pasar saham, BEI meyakini bahwa arahan Presiden terkait ekonomi akan memberikan dampak positif bagi pasar modal. Menurut Jeffrey, dengan partisipasi masyarakat yang lebih tinggi, pasar modal Indonesia akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Dengan adanya partisipasi yang lebih tinggi dari seluruh komponen masyarakat, pasar modal kita akan lebih kuat lagi,” ujar Jeffrey pada acara di Gedung BEI Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Jeffrey juga menambahkan bahwa pasar modal adalah investasi yang inklusif dan terbuka untuk semua kalangan. Hal ini menjadi filosofi BEI saat meluncurkan kampanye “Aku Investor Saham”. Kampanye tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa investasi di pasar modal mudah diakses oleh siapa saja.
“Pasar modal itu mudah diakses dan siapapun yang menjadi investor di pasar modal Indonesia harusnya punya kebanggaan,” lanjut Jeffrey.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa dalam acara Sarasehan Ekonomi dengan Presiden Indonesia, Prabowo hanya menyampaikan arahan umum mengenai ekonomi. Ia membahas berbagai kebijakan, termasuk respon terhadap kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump.
Mahendra menambahkan bahwa penjelasan Presiden mengarah pada konteks pasar dan perekonomian, termasuk sentimen produsen, industri, dan konsumen.
“Penjelasannya lebih secara umum tapi relevan dan berlaku untuk konteks setiap pasar pada gilirannya,” kata Mahendra.
“Baca Juga: Industri Tekstil Buka Peluang Impor Kapas AS Tekan Dampak Tarif“
Dengan demikian, meskipun IHSG mengalami penurunan tajam, BEI dan OJK berharap pasar modal Indonesia dapat tetap stabil dengan partisipasi aktif masyarakat.