Lintas kisah – Keputusan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilu presiden mendatang telah mengejutkan banyak pihak di seluruh dunia, termasuk di Kremlin, kantor kepresidenan Rusia. Meskipun demikian, reaksi dari Rusia tidak terlalu mencerminkan kekhawatiran atas perubahan politik di Washington.
Kremlin menegaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah mencapai tujuan dalam perang di Ukraina. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan bahwa situasi politik di AS bisa saja berubah dalam beberapa bulan mendatang, tetapi hal yang paling penting bagi Rusia saat ini adalah kelangsungan operasi militer khusus di Ukraina.
“Baca juga: Serangan Cyber Di Alami Disney, Krisis Keamanan”
“Kita perlu bersabar dan memantau apa yang terjadi. Prioritas kami adalah operasi militer khusus,” ujar Peskov, menegaskan komitmen Rusia terhadap strategi militernya di Ukraina.
Meskipun Joe Biden pernah mengeluarkan pernyataan keras terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, termasuk menyebutnya “tukang jagal” dan “penjahat perang,” Putin sendiri telah menyatakan bahwa dia lebih menyukai Biden sebagai Presiden AS daripada Donald Trump. Putin berpendapat bahwa Biden lebih dapat diprediksi dan lebih mungkin untuk menjalin dialog yang stabil dengan Rusia.
Televisi pemerintah Rusia telah menyiarkan berita tentang mundurnya Biden dari pencalonan presiden AS dan dukungannya terhadap Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penggantinya. Meskipun belum jelas apakah Harris akan menjadi capres resmi dari Partai Demokrat, reaksi ini mencerminkan perhatian yang serius terhadap dinamika politik di AS.
“Simak juga: Net Zero Emissions 2060, Tantangan dan Potensi Ekonomi Hijau”
Mundurnya Biden dari pilpres AS memiliki potensi untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri dan hubungan internasional global. Sebagai negara dengan kepentingan geopolitik yang besar. Reaksi dan sikap Rusia terhadap AS di bawah kepemimpinan baru akan menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara AS bersiap untuk menghadapi perubahan politik yang signifikan, termasuk pemilihan presiden baru, Rusia tetap fokus pada agenda internalnya. Terutama dalam mengelola konflik di Ukraina dan memastikan kepentingan strategisnya terpenuhi. Dengan perubahan dinamika global yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya, hubungan AS-Rusia akan terus menjadi topik penting dalam politik global modern.