OJK Jaga Kepercayaan Investor di Tengah Arus Modal Keluar
JAKARTA –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mempertahankan kepercayaan investor di tengah dinamika arus modal keluar. OJK bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memastikan stabilitas pasar modal tetap terjaga.
Baca Juga:
“
Arus Modal Asing Sebagai Bagian dari Dinamika Pasar
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa pergerakan modal asing yang masuk atau keluar merupakan bagian dari dinamika pasar keuangan global. Oleh karena itu, OJK terus berupaya menjaga stabilitas pasar dengan kebijakan yang adaptif dan kolaborasi dengan berbagai lembaga terkait untuk meminimalkan dampak negatif dari volatilitas modal asing.
Dalam pekan yang berakhir pada Jumat (7/3/2025), investor asing mencatatkan net-sell sebesar Rp450,33 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp10,2 triliun. Meski demikian, OJK tetap memantau pergerakan arus modal asing dan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia serta Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dalam menghadapi dinamika global.
OJK bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus merumuskan kebijakan untuk menjaga stabilitas pasar. Langkah-langkah yang dilakukan mencakup peningkatan likuiditas, penguatan tata kelola perusahaan, transparansi, serta promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.
Volatilitas Jangka Pendek dan Fundamental Ekonomi yang Stabil
Meskipun arus modal keluar memicu volatilitas jangka pendek, OJK tetap optimistis terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Keyakinan ini didukung oleh konsumsi domestik yang kuat, kebijakan moneter yang proaktif, serta fundamental ekonomi yang solid. Selain itu, OJK terus berkoordinasi dengan pemerintah dan regulator keuangan lainnya untuk memastikan pasar modal tetap kondusif bagi investor.
Baca Juga:
“
“Dampak Arus Modal,Kami melihat fundamental ekonomi tetap kuat karena didukung oleh konsumsi domestik yang stabil, sektor keuangan yang sehat, dan kebijakan pemerintah yang proaktif,” ujar Inarno, Minggu (9/3/2025).
Ia menegaskan bahwa OJK terus menjaga stabilitas pasar, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan pasar modal berkembang secara berkelanjutan.