Lintas kisah – Pernyataan tajam dari PDI Perjuangan (PDIP) mengenai dukungan besar terhadap Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumatra Utara 2024 telah memicu respons dari berbagai pihak. PDIP menyoroti koalisi partai yang mendukung Bobby, menyisipkan pertanyaan tentang pengaruh sang mertua, Presiden Jokowi, dalam keputusan ini.
Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, dengan tegas membantah tudingan dari PDIP tersebut. Menurutnya, Presiden Jokowi adalah seorang negarawan yang menghargai demokrasi dan memberikan kebebasan kepada setiap individu dalam menentukan dukungannya.
“Presiden Jokowi tidak pernah melakukan intervensi terhadap partai politik,” tegas Dave saat memberikan klarifikasi terhadap pernyataan PDIP.
Dalam konteks Pilkada Sumatra Utara, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidajat, menekankan bahwa dukungan tujuh partai politik terhadap Bobby harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Apakah dukungan ini karena faktor Bobby Nasution sendiri atau karena koneksi keluarganya dengan Presiden Jokowi, masih menjadi pertanyaan yang terus dipertanyakan.
Dave Laksono juga menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan warga Sumatra Utara. Partai Golkar bersama dengan koalisi lainnya memberikan dukungan terhadap Bobby Nasution, namun hasil akhir dari Pilkada akan ditentukan oleh suara rakyat.
“Kami percaya pada keputusan demokratis dari masyarakat Sumut,” pungkasnya.
Djarot Saiful Hidajat dari PDIP juga mengingatkan bahwa meskipun ada dukungan besar dari partai politik, itu belum tentu menjadi jaminan kemenangan. Faktor penentu tetap berada di tangan pemilih yang akan menimbang berbagai aspek sebelum memilih calon mereka.
“Dalam politik, dukungan partai besar belum tentu berarti kemenangan pasti. Keputusan akhir tetap ada pada rakyat,” ujarnya mengakhiri pernyataannya di kompleks parlemen.
Dengan adanya perdebatan dan pertanyaan terbuka mengenai dukungan politik terhadap Bobby Nasution di Pilkada Sumatra Utara 2024. Masyarakat diharapkan untuk mengambil peran aktif dalam proses demokrasi. Ini merupakan cerminan dari dinamika politik yang kaya dan kompleks di Indonesia. Di mana setiap pilihan dan dukungan memiliki dampak yang signifikan terhadap arah pembangunan dan kepemimpinan di tingkat daerah.