Lintas kisah – Kejang demam merupakan kondisi yang sering dialami oleh anak-anak saat mengalami demam tinggi. Ini merupakan momen yang bisa membuat orang tua khawatir, tetapi dengan penanganan yang tepat, situasi ini bisa diatasi dengan baik.
Kejang demam terjadi ketika anak mengalami kejang sebagai respons terhadap kenaikan suhu tubuh yang signifikan, umumnya di atas 38 derajat Celsius. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
“Baca juga: Senyawa Bisphenol A,Penyebab Potensial Diabetes”
Dokter spesialis anak subspesialis neurologi, dr. Arie Sulistyowati, M.Sc., Sp.A, Subsp dari RS Pondok Indah, memberikan beberapa petunjuk untuk mengenali keadaan yang memerlukan perhatian ekstra dari orang tua:
“Sebetulnya kami itu sangat amat terbantu apabila ada video pada saat kejang,” kata dr. Arie Sulistyowati. Videonya harus menunjukkan seluruh tubuh anak dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk memastikan semua gejala terlihat jelas.
Selain merekam, orang tua disarankan untuk memperhatikan gejala yang mencurigakan, seperti mata anak yang mendelik ke satu sisi atau gerakan tubuh yang tidak wajar. Melepaskan selimut juga direkomendasikan untuk memudahkan pengamatan seluruh tubuh anak selama kejang.
“Simak juga: Peran Saluran Pencernaan Anak dalam Mencegah Stunting”
Penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak panik ketika anak mengalami kejang demam. Langkah-langkah seperti mencatat durasi kejang dan gejala yang teramati. Serta segera berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda komplikasi, dapat membantu mengelola situasi dengan lebih baik.
Dengan memahami tanda-tanda kejang demam dan langkah-langkah yang perlu diambil, orang tua dapat memainkan peran penting dalam memberikan pertolongan pertama yang tepat untuk anak mereka. Edukasi ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan diri dan pengetahuan yang cukup bagi orang tua dalam menghadapi situasi yang menantang ini dengan tenang dan efektif.