Lintas kisah – Cacar air, atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai varicella, sering dianggap sebagai penyakit ringan, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah. Meskipun biasanya dianggap tidak berbahaya, cacar ini memiliki potensi untuk menimbulkan komplikasi serius, terutama pada kelompok-kelompok tertentu seperti bayi, remaja, orang dewasa, wanita hamil, dan individu dengan sistem imun yang lemah. Penting untuk memahami gejala khasnya serta risiko komplikasi yang mungkin timbul agar bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Cacar ini dimulai dengan gejala awal berupa demam ringan, yang biasanya muncul sekitar 10 hingga 21 hari setelah tubuh terpapar virus varicella. Gejala ini sering disertai dengan rasa tidak enak badan dan kelelahan. Setelah 1 hingga 2 hari, ruam khas cacar air mulai muncul. Ruam ini biasanya dimulai dari area dada, punggung, dan wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam cacar air berawal dari lesi merah (makula) yang kemudian berkembang menjadi tonjolan (papular). Dan akhirnya menjadi berisi cairan (vesikuler) sebelum mengering dan membentuk koreng. Ruam ini seringkali disertai rasa gatal yang intens dan bisa berlangsung selama 4 hingga 7 hari hingga semua lesi sembuh.
“Baca juga: WHO Tinjau Potensi Status Darurat Global untuk Cacar Monyet”
Meskipun cacar ini umumnya dianggap ringan, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada kelompok rentan:
Mengingat tingginya potensi penularan cacar air dan risiko komplikasi yang terkait, pencegahan menjadi langkah kunci. Imunisasi varisela adalah metode pencegahan yang efektif dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDAI). Vaksin varisela diberikan dalam dua dosis:
Vaksin varisela efektif hingga 90 persen dalam mencegah cacar dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Dengan imunisasi yang menyeluruh, dapat tercapai kekebalan kelompok (herd immunity), yang melindungi individu yang rentan dan tidak dapat divaksinasi, seperti bayi baru lahir dan orang dengan sistem imun yang lemah.
“Simak juga: Menggunakan Tabir Surya, Apakah Menghambat Vitamin D?”
“Imunisasi varisela bukan hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga berperan dalam melindungi seluruh komunitas dari ancaman wabah cacar air,” jelas Dokter Anak Dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, penyebaran virus dapat ditekan secara signifikan, mengurangi kemungkinan terjadinya wabah di lingkungan sekolah dan komunitas.
Cacar air mungkin tampak seperti penyakit ringan, tetapi komplikasinya dapat berakibat serius terutama pada kelompok-kelompok rentan. Penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memahami gejala cacar air, risiko komplikasi, dan pentingnya vaksinasi. Melalui vaksinasi varisela, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga menjaga kesehatan komunitas secara keseluruhan. Jangan ragu untuk melakukan imunisasi dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk informasi lebih lanjut tentang pencegahan cacar air.