Lintas kisah – Kehamilan adalah masa yang penuh perubahan dan tantangan bagi ibu. Banyak ibu hamil yang penasaran apakah naik dan turun tangga aman selama masa kehamilan. Selama periode ini, banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai aktivitas fisik, khususnya terkait dengan penggunaan tangga. Mari kita ulas lebih dalam mengenai topik ini dengan penjelasan dari dokter spesialis.
Selama kehamilan, dokter sering kali merekomendasikan ibu hamil untuk menjaga aktivitas fisik yang moderat guna menjaga kesehatan. Aktivitas fisik, termasuk naik dan turun tangga, sering dianggap bermanfaat jika dilakukan dengan benar. Namun, banyak juga yang khawatir bahwa aktivitas seperti ini bisa berisiko bagi ibu dan bayi.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal RS Pondok Indah, dr. Better Versi Paniroi, Sp. O.G, Subsp. K.Fm, memberikan pandangan profesionalnya mengenai aktivitas fisik selama kehamilan. Menurut dr. Better, kehamilan adalah kondisi yang normal dan fisiologis. Oleh karena itu, ibu hamil sebenarnya diperbolehkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk naik dan turun tangga, asalkan mereka mematuhi beberapa pedoman keselamatan.
“Baca juga: Prioritas Utama Ibu Hamil, Menjamin Kesehatan Janin”
1. Tingkat Kebugaran dan Kebiasaan Sebelumnya
Setiap ibu hamil memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan dan tingkat kebugaran mereka sebelum kehamilan. Jika ibu hamil telah terbiasa dengan aktivitas fisik seperti naik dan turun tangga, aktivitas tersebut mungkin tidak menjadi masalah. Misalnya, atlet atau mereka yang rutin berolahraga mungkin lebih terbiasa dengan aktivitas fisik intens.
2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami berbagai perubahan, seperti peningkatan berat badan dan perubahan pusat gravitasi. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi. Oleh karena itu, ibu hamil harus berhati-hati dan memperhatikan sinyal tubuh mereka. Jika merasakan kelelahan atau ketidaknyamanan, sebaiknya berhenti dan istirahat sejenak.
3. Kondisi Kesehatan dan Komplikasi
Ada kalanya kehamilan disertai dengan kondisi kesehatan atau komplikasi yang memerlukan perhatian ekstra. Jika ibu hamil mengalami masalah seperti tekanan darah tinggi, masalah dengan plasenta, atau risiko keguguran, dokter mungkin menyarankan untuk membatasi aktivitas fisik tertentu, termasuk naik turun tangga.
“Simak juga: Peran Saluran Pencernaan Anak dalam Mencegah Stunting”
Untuk memastikan keamanan saat naik dan turun tangga, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Naik dan turun tangga selama kehamilan pada dasarnya diperbolehkan jika dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi tubuh. Setiap ibu hamil harus mendengarkan sinyal tubuhnya sendiri dan berkonsultasi dengan dokter jika merasa tidak yakin atau mengalami masalah kesehatan. Kehamilan adalah waktu yang penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan, jadi pastikan untuk mengikuti saran medis dan melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi pribadi.
Dengan memperhatikan pedoman ini, ibu hamil dapat tetap aktif dan sehat selama masa kehamilan sambil menjaga keselamatan dan kenyamanan mereka.