Lintas kisah – Kota Kediri tengah berduka setelah terjadinya kecelakaan tragis antara bus-pemotor yang mengakibatkan seorang warga, Septia Dina Putri Ekta (22), meninggal dunia pada Senin, 29 Juli 2024. Untuk menghormati korban dan mengangkat kesadaran mengenai keselamatan lalu lintas, sejumlah warga Kota Kediri melakukan aksi simpatik dengan tabur bunga di lokasi kejadian.
Para peserta aksi, yang tergabung dalam Aliansi Kediri Bersatu (AKB), berkumpul di Simpang Empat Jalan Kawi, Kecamatan Mojoroto, tempat kecelakaan terjadi. Dengan tujuan utama memberikan penghormatan kepada korban serta menarik perhatian mengenai pentingnya keselamatan di jalan, mereka melakukan tabur bunga di lokasi kejadian.
“Baca juga: Timur Tengah Memanas, Penerbangan Rute Lebanon Dibatalkan”
Selain tabur bunga, aksi ini juga mencakup penghentian bus Bagong jurusan Trenggalek-Surabaya sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran lalu lintas. Koordinator aksi, Supriyo, menjelaskan bahwa tindakan menghentikan bus adalah upaya untuk memberikan peringatan kepada para sopir mengenai pentingnya kehati-hatian di jalan. “Kami memberikan peringatan atau imbauan kepada para sopir untuk disampaikan kepada rekan-rekannya. Agar lebih berhati-hati dan tidak ada korban lain,” kata Supriyo dalam keterangan tertulisnya.
Aksi tabur bunga ini merupakan inisiatif langsung dari warga yang merasa tergerak untuk meluapkan emosi dan kepedulian. Mereka terhadap kasus kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Selain itu, keluarga korban turut ambil bagian dalam aksi ini untuk mengekspresikan kemarahan dan kekecewaan mereka. Terhadap perusahaan otobus (PO) yang dianggap tidak berhati-hati.
Supriyo menekankan bahwa tindakan menghentikan bus dilakukan tanpa kekerasan. “Ini adalah bentuk peringatan dan tidak ada tindak kekerasan dalam aksi tersebut,” jelasnya. Aksi tabur bunga di TKP juga bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada korban serta memohon agar kejadian serupa tidak terulang.
Setelah menggelar aksi di Simpang Empat Jalan Kawi, para peserta melanjutkan aspirasi mereka ke Terminal Tipe A Tamanan Kota Kediri. Di bawah pengawasan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Jawa Timur Kementerian Perhubungan. Di sana, mereka menyampaikan keluhan dan tuntutan mengenai kejadian Bus-Pemotor dan perilaku ugal-ugalan beberapa pengendara bus.
“Simak juga: Kamala Harris Berpegang pada Dukungan Biden di Pilpres AS”
Dukut Siswantoyo, Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tamanan, mengakui bahwa masih ada masalah dengan pengendara bus yang melanggar aturan. “Jika ada kejadian seperti itu, kami akan menindaklanjuti dan melakukan pembinaan terhadap sopir bus tersebut,” kata Dukut.
Aksi ini menjadi sorotan karena menunjukkan bagaimana masyarakat dapat bersikap proaktif dalam menangani isu keselamatan lalu lintas. Dengan harapan bahwa tindakan mereka dapat memicu perubahan positif dalam perilaku berkendara dan pengawasan terhadap sopir. Warga Kediri mengajukan tuntutan agar pihak berwenang mengambil langkah-langkah lebih tegas.
Langkah-langkah tersebut mencakup pengawasan yang lebih ketat dan pelatihan kepada para sopir untuk memastikan keselamatan di jalan. Aksi tabur bunga ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai seruan bagi semua pihak. Untuk lebih memperhatikan keselamatan berlalu lintas guna menghindari tragedi serupa di masa depan.