lintaskisah.net – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, menegaskan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan berperan sebagai offtaker hasil panen petani. Kehadiran koperasi ini diharapkan menjadi solusi atas keluhan petani, terutama jagung, yang kesulitan menjual hasil panen mereka. Arief menyatakan bahwa koperasi tersebut akan membantu menyalurkan dan menyerap hasil panen langsung dari petani di desa-desa berbasis pertanian.
“Baca Juga: Albertus Wiroyo Jadi Presiden Direktur Baru Sun Life Indonesia”
Kopdes Merah Putih Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
Arief menambahkan, kehadiran Kopdes Merah Putih juga akan memperkuat posisi tawar petani dalam rantai pasok. Dengan adanya koperasi sebagai offtaker resmi, petani tidak lagi bergantung pada tengkulak yang sering kali menawarkan harga kurang adil. Selain itu, koperasi akan membantu petani mendapatkan akses lebih mudah ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar regional dan nasional. Dengan dukungan teknologi dan sistem manajemen modern, koperasi dapat meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi hasil panen. Arief berharap, melalui Kopdes Merah Putih, desa-desa di seluruh Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, mendorong kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Gudang dan Fasilitas Pendukung Akan Disiapkan di Setiap Desa
Selain fasilitas tersebut, pemerintah juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota koperasi desa untuk meningkatkan kapasitas manajemen dan operasional. Hal ini penting agar koperasi dapat berjalan dengan profesional dan berkelanjutan. Selain itu, teknologi digital akan diintegrasikan dalam pengelolaan koperasi untuk mempermudah pencatatan transaksi dan monitoring stok hasil panen. Pemerintah juga berencana mendorong kemitraan antara koperasi dengan pelaku usaha lain, seperti pengolah makanan dan distributor besar, agar produk desa dapat masuk ke pasar yang lebih luas. Semua langkah ini diharapkan dapat mendorong kemajuan ekonomi desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kopdes Juga Berperan Jaga Ketersediaan Pangan di Desa
Selain menyerap hasil panen, Koperasi Desa Merah Putih juga akan menyediakan bahan pangan pokok untuk masyarakat desa. Peran ganda ini akan menjaga stabilitas pasokan pangan lokal, serta mengurangi risiko kekurangan pasokan pada musim paceklik. Dengan rantai distribusi yang efisien dan berbasis komunitas, ketahanan pangan di tingkat desa akan semakin kuat dan mandiri.
“Baca Juga: Mentan Tanggapi Wacana Pungutan Ekspor Komoditas Kelapa”
Target Operasional: 80 Unit Kopdes Aktif Sebelum Oktober 2025
Pemerintah menargetkan 80 unit Koperasi Desa Merah Putih akan beroperasi penuh sebelum 28 Oktober 2025. Setiap koperasi akan dilengkapi dengan gudang penyimpanan dan fasilitas pendukung lainnya sesuai kebutuhan lokal. Arief menyampaikan bahwa mockup koperasi sudah mulai dibangun dan akan menjadi contoh implementasi nasional. Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis desa di seluruh Indonesia.