Lintas Kisah – Tim investigasi Fakultas Kedokteran Unpad dan RS Hasan Sadikin telah menemukan unsur pemerasan dalam kasus dokter muda. Selain tindakan perundungan atau bullying dari senior ke junior dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Dalam kasus ini, dua dokter residen telah diberhentikan karena pelanggaran berat.
Kasus ini terungkap setelah seorang residen bedah saraf mengundurkan diri pada Juni 2024, melaporkan tindakan perundungan oleh seniornya. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa selain bullying, juga terdapat pemerasan di mana senior meminta pembayaran untuk makanan dan tempat tidur dari junior mereka. Temuan ini mencerminkan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan standar etika dan profesionalisme yang diharapkan.
“Simak Juga: PPDS Anestesi FK Undip Bunuh Diri, Dugaan Bullying Merebak”
Data dari kajian etik dan hukum menunjukkan adanya 10 pelaku bullying, dengan mayoritas merupakan senior terhadap junior. Dua pelaku dijatuhi sanksi berat berupa pemecatan, sementara tujuh pelaku lainnya dikenakan perpanjangan studi dengan syarat pengulangan. Satu pelaku lainnya, yang merupakan dosen, masih dalam proses pemberian sanksi. Upaya penyelidikan dan tindakan tegas ini diharapkan dapat memperbaiki lingkungan pendidikan. Ini meningkatkan kesadaran akan dampak bullying, dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Langkah ini juga bertujuan untuk menegakkan nilai-nilai etika dan profesionalisme dalam institusi pendidikan.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Profesor Dokter Yudi Mulyana Hidayat, mayoritas korban adalah junior, yang menunjukkan banyak dari mereka mungkin mengalami bullying. “Kita akan mencari akar masalahnya dan melakukan perbaikan. Dengan langkah-langkah ini, kita berharap bisa menghilangkan bullying di lingkungan kami,” ucap Yudi pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Fakultas Kedokteran Unpad dan RS Hasan Sadikin berkomitmen untuk melakukan koordinasi dan penanganan secara menyeluruh terhadap masalah ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Penanganan dan perbaikan sistemik akan menjadi fokus utama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, profesional, dan mendukung bagi semua peserta didik. Selain itu, upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, mencegah stres dan trauma lebih lanjut di kalangan mahasiswa.