Lintas kisah – Banyak orang mengandalkan kopi sebagai penawar mabuk mereka, percaya bahwa minuman berkafein ini mampu mengurangi gejala seperti sakit kepala, mual, dan rasa tidak nyaman lainnya setelah mengonsumsi alkohol. Namun, seberapa benarkah klaim ini?
Orang-orang yang sering kali mabuk memiliki berbagai cara untuk mengurangi dampak buruknya, dan salah satu yang umum dipercaya adalah kopi. Kafein dalam kopi diyakini dapat memberikan dorongan energi yang diperlukan untuk meredakan gejala mabuk. Meskipun terdengar masuk akal secara intuitif, pandangan ini perlu diperiksa lebih dalam dari sudut pandang ilmiah.
Menurut sebagian besar ilmuwan yang dikutip oleh The Daily Meal, kopi tidak dapat diandalkan untuk mengatasi mabuk. Alasan utamanya adalah reaksi alkohol terhadap tubuh setiap orang bervariasi, dipengaruhi oleh faktor genetik dan metabolisme masing-masing. Oleh karena itu, efektivitas kopi sebagai penawar mabuk belum terbukti secara ilmiah.
Dr. Mary Claire O’Brien dari Universitas Wake Forest menjelaskan bahwa minum kopi setelah mabuk dapat memperburuk kondisi dehidrasi yang umum terjadi. Kafein memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan kehilangan cairan dalam tubuh, yang sebenarnya bertentangan dengan upaya untuk mengganti cairan yang hilang setelah mengonsumsi alkohol. Selain itu, kopi juga dapat memperburuk gejala seperti mual dan menyulitkan tidur.
Meskipun beberapa orang mencoba minum kafein bersamaan dengan alkohol untuk meningkatkan metabolisme alkohol, Dr. O’Brien menegaskan bahwa kafein tidak akan membantu tubuh memproses alkohol dengan lebih cepat. Faktanya, tubuh memetabolisme kafein dan alkohol secara berbeda, sehingga minum kopi tidaklah solusi yang efektif.
“Simak juga: 7 Metode Ampuh Mengatasi Jerawat Punggung, Rekomendasi Langsung dari Dokter Estetika”
Jika kopi bukanlah pilihan yang ideal untuk mengatasi mabuk, ada beberapa saran dari para ahli untuk mengurangi dampak buruk:
Meskipun banyak yang percaya bahwa meminumnya dapat menjadi obat mujarab untuk mabuk, pandangan ilmiah menunjukkan sebaliknya. Kafein dalam kopi tidak hanya tidak membantu mengurangi gejala mabuk, tetapi bahkan dapat memperburuk kondisi dengan meningkatkan dehidrasi dan mengganggu istirahat. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko mabuk dan dampak buruknya, disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol secara umum.